Powered By Blogger

Wednesday 16 May 2012

Selamat Hari Ibu, Untuk Ibu-Ibu Seluruh Dunia



Pantun Untuk Ibuku Yang TerCinta


 Aiman dan Aisyah pergi ke pekan


Pergi ke pekan membeli Dulang


Selamat Hari Ibu ku ucapkan


Buat Omak ku yang berada Di Pasir Gudang




Hari panas tekak pun dahaga 


Pekena Cendol manis rasanya


Terima kasih yang tak terhingga


Kerana menjaga kami bertiga hingga dewasa




Bersembang-sembang di atas Titi

Cahaya Bulan nampak bersinar

Ingatan kami buat mak selalu di hati


Dari kami Abdullah,Suhaila dan Muhd Noor 


Membenarkan Firman NYA dalam Kitab yang Suci.. setiap anak yang 
lahir ke dunia ada rezekinya..


Dapat lahir ke dunia ini satu rezeki , Dapat Meneguk Susu Ibu juga di antara rezeki,   bukan satu yang kita dapat tapi dua! Mak...eden mintak halal susu awal mu yang berKolostrum tinggi itu, yang dikau berikan dengan penuh kasih sayang mu,dengan kasih sayang yang Allah kurniakan kepada mu wahai ibu maka kami dapat melihat dunia yang Indah ini..mengumpul bekal menuju alam yang Abadi..Terima Kasih Ibu, Mak, Ummi, Mama,Mum..


Lagi Pantun untuk Ibu-Ibu seluruh Dunia


Rumah kecil bertiang seribu,
Beras perang sudah bertanak;
Embun cinta seorang ibu,
Menyegar kasih sayang anak.

Tun Fatimah tersebut riwayat,
Legenda hebat tak terhingga;
Kasih ibu sepanjang hayat,
Kasih sayang hingga ke syurga.

Kuliah agama hari Rabu,
Bincang pula bab syurga;
Tidak ternilai kasih ibu,
Nilai intan bukan harga.

Ulam-ulaman nasi kerabu,
Segar enak beli di pasar;
Kasih sayang terhadap ibu,
Derhaka itu dosa besar.

Hujan menimpa atas batu,
Hujan pula di tengah hari;
Seorang ibu hanyalah satu,
Tiada pengganti jika dicari. 


Barang siapa tiada Ibu dan juga Ayah,sedekahkanlah kepada mereka  Al- Fatihah. Dengan harapan zuriat kita juga buat begitu untuk kita ...Amin..Wassalam

Sunday 13 May 2012

Abang Ajar Adik Mengaji Iqra'


Berpakaian Tetapi Telanjang ??






Assalamualaikum..
Isu mengenai berpakaian tetapi telanjang masa kini semakin dpandang remeh oleh msyarakat & seoleh2 sesuatu yang tidak penting terutamanya bagi golongan wanita,,Bukanlah niat hati mahu mencela tetapi sedarlah wahai wanita bahawa kamu adalah golongan yang Allah beri banyak kebaikan dan kelebihan berbanding kaum lelaki..Seterusnya ayuh kita selami dan kupas mengenai isu berpakaian tetapi telanjang insyAllah~ 

Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dansekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (LihatSyarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’

An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.


Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.


Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.


Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.


Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (LihatSyarh Muslim, 9/240)

Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)

Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir,4/275)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa maknakasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.


Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.


Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.


Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)


Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini

Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?

An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga.Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!


Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ….

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Wallahua'lam~

Monday 7 May 2012

Hijrah Seorang Muslimah (Loo Jo Yee)






Loo Jo Yee.

Ada kisah menarik mengenai beliau. Mari kita kongsi cerita beliau. Beliau tiada nama Islam kerana sekarang seseorang muallaf sudah tak perlukan tukar nama dengan nama Islam, dan hanya perlu ber 'binti' kan kepada Abdullah serta tak perlu tukar bangsa, maka namanya kekal Loo Jo Yee binti Abdullah. Beliau telah masuk Islam ketika masih berusia 17 tahun, disebabkan di Malaysia mempunyai undang-undang untuk memeluk agama Islam bermula 18 tahun sahaja. Jadi, beliau terpaksa menangguhkan dulu permohonan. 

Keluarga

Keluarga Jo Yee merupakan pengikut agama kristian yang kuat. Dan beliau bakal menjadi seorang paderi di sebuah gereja. Disebabkan itu, keluarga beliau sangat bantah hingga menganggap masuk Islam adalah sangat menghinakan bagi keluarganya. Loo Jo Yee mendapat hidayah melalui dua peristiwa yang menarik. Yang pertama adalah, beliau mempunyai ramai rakan-rakan yang beragama Islam. Oleh itu, mereka telah berdebat tentang agama masing-masing. Ketika itu, beliau bermatlamat untuk membawa rakan-rakan Islam untuk masuk agama Kristian. Namun untuk berdebat dengan rakan-rakan, beliau telah mengkaji al-quran, membaca kisah Nabi Muhammad s.a.w dan mengkaji kemunculan Islam untuk mencari kelemahan Islam.

Hidayah

Semakin beliau mengkaji, semakin lama beliau mula tertarik dengan ajaran Islam. Beliau sendiri mengaku bahawa di dalam Bible banyak perkara yang telah diolah hingga menyimpang dari perkara sebenar. Oleh itu, Jo Yee mengkaji Islam dengan lebih mendalam untuk mencari perkara yang sebenar. Dengan itu, beliau telah mendapat ketenangan jiwa ketika membaca al-quran. Itu adalah hidayah pertama Loo Jo Yee.


Peristiwa kedua yang membawa hidayah kedua beliau adalah ketika beliau menghidap mendapat penyakit thyroid di bahagian leher. Doktor mengesahkan 90% besar kemungkinan adalah penyakit tersebut. Beliau merasakan ini adalah penamat bagi kehidupan beliau walaupun masih muda. Rakan-rakan Islam Jo Yee telah banyak 'encourage' beliau untuk cuba berdoa kepada Allah taala. Beliau cuba dengan menadah tangan, menangis dan hanya berserah kepada Allah. Keesokan harinya, ketika beliau menjalani medical check-up, doktor mengesahkan penyakit itu bukan kanser. 

Disebabkan itu, beliau yakin dengan kuasa Allah taala dan pada waktu itu juga la beliau mengucap 2 kalimah syahadah. Subhanallah.. Allahuakhbar! Loo Jo Yee berasa hiba kerana beliau berasa telah dipilih Allah untuk mendapat hidayah ketika berumur 17 tahun sedangkan remaja yang seusia beliau sibuk bersuka-ria hingga tersasar di jalan Allah. Banyak dugaan yang beliau terima selepas bergelar muallaf, hingga dipulaukan rakan-rakan sendiri dan keluarga tercinta. Beliau sangat bersyukur kerana mendapat keluarga angkat di Ipoh yang mengambil berat terhadap beliau. Jo Yee berharap selepas ini dia berpeluang untuk berdakwah kepada remaja-rakan yang seusia dengan cara tersendiri.

Wawancara TV Hijrah



Wallahua'lam :)

Sunday 6 May 2012

SEKADAR PANDANGAN .........

Saya rasa la, kita ini kena berhentilah sebar 'ayat-ayat serba sempurna' dalam Facebook dan apa-apa medium penyebaran yang lain. Sebab saya nampak, ianya merosakkan pemikiran masyarakat.....



Contoh 1:
"Aku cintakan dikau kerana agamamu, maka jika hilang agamamu, maka hilanglah juga cintaku."
Ayat ini sempurna, sampai tak praktikal buat manusia. Iman manusia ini turun dan naik. Ada masa dia baik mengalahkan malaikat, ada masa dia khilaf dan tersilap sampai kadangkala kita nampak rendah lagi dari haiwan. Jadi apakah seseorang itu, bila dia tersilap, bila dia khilaf, bila dia tiba-tiba imannya jatuh, kita terus tinggalkan dia?

Kalau lepas kahwin jadi macam itu? Nak cerai?
Kalau bersahabat pula, kalau tiba-tiba sahabat kita 'terpesong', mahu tinggalkan terus begitu sahaja?

Ayat ini langsung tidak praktikal sebenarnya. Sebab pada saya, kalau cinta, mesti hendak ke syurga bersama-sama. Jadi bila orang yang kita cintai, baik pasangan, keluarga, sahabat dan sebagainya, bila dia jatuh kita kenalah tarik tangannya semula. Kata cinta? Pelikkan kalau kita kata cinta, tapi masa dia tengah kelemahan, kesilapan, terpesong, kita pergi tinggalkan dia? ^^

Sebab itu quote saya adalah sentiasa:
"Kalau benar cinta, mesti hendak bersama ke syurga. Apa-apa yang melempar ke neraka, itu bukan cinta namanya."

So, kita tak nak lempar dia ke neraka kan?
Kita nak sama-sama dengan dia ke syurga kan?
Jadi takkan kita tinggalkan dia semata-mata dia ada kekurangan, kesilapan dan kekhilafan? Kata cinta?
^^

Contoh 2:
''Pere
mpuan yang solehah itu tidak memandang, dan tidak juga dipandang."


Ayat ini juga terlalu sempurna. Sampai langsung tidak praktikal buat kehidupan. Siti Khadijah memandang Rasulullah SAW sebelum mereka bernikah, maka apakah Ummi kita Khadijah RH itu seorang yang tidak solehah? ^^

Pernah ada sahabat Rasulullah SAW memandang seorang wanita(yang semestinya bertaraf sohabiah Rasulullah SAW juga) hingga dua kali, kemudian Rasulullah SAW mengalihkan pandangan wajah sahabatnya kali kedua.

Apakah wanita itu tidak solehah? Haa...

Jadi, mustahil begitu ukuran ke'solehah'an seseorang.

Kalau perempuan solehah itu tidak memandang, maka dia sendiri tidak akan dapat mencari pasangan yang baik buatnya. Kalau perempuan solehah itu tidak dipandang, maka bagaimana manusia hendak memperisterikan seorang wanita yang solehah?

Salah ke kalau kita sekadar cakap:
"Perempuan solehah itu adalah perempuan yang tidak liar pandangan dan akhlaknya." Hah, setel. Dia boleh memandang, tetapi tidak liar. Dia boleh dipandang, tetapi bukan sebab dia gedik, namun sebab dia solehah. ^^

------------------------------
---------------------------Henti-hentikanlah ya quote-quote sempurna sampai tahap tak praktikal ini.

Islam itu, sempurna, tetapi praktikal. Kena dengan fitrah manusia.
Sebab itu Rasulullah SAW adalah seorang yang tidur, seorang yang berbuka, seorang yang berkahwin.

Sebab itu Islam sangat indah.
Sederhana.
Dan amat menyenangkan.
^^



~H I L A L   A S Y R A F ~























Wednesday 2 May 2012

Ustaz Azhar Idrus Jom Kahwin part6


Ustaz Azhar Idrus Jom Kahwin part5


Ustaz Azhar Idrus Jom Kahwin part4


Ustaz Azhar Idrus Jom Kahwin part3


Ustaz Azhar Idrus Jom Kahwin part2


Usataz Azhar Isrus-Jom Kahwin part1


Pengajaran Buat Remaja...


Doa Buat Pasangan Yang Bercinta


Kenapa Perempuan Suka Menangis


Meh Pakat Dengo...


Apakah Tanggapan Anda Mengenai Video Ini...





Patutkah kita berdiam sahaja  golongan manusia yang keji seperti ini sehingga sanggup menghina nabi dan mempersoalkan hukum tuhan.adakah dia sedar apa yang dia kata kan itu boleh menyebabkan dia terkeluar dari agama(islam).Seandainya dia tahu maka cepat-cepatlah bertaubat kerana bimbang akan tersesat lebih jauh lagi.nauzubillah....

Ustaz Azhar Idrus-Kewajipan Berburdah Bagi Wanita


Bersediakah Kita Untuk Mengahdapi Kematian??







       Tiada penyakit yang lebih mneyakitkan kecuali sakitnya ketika menghadapi sakratul maut(mati).Persoalannya,sudahkah kita bersedia untuk menghadapinya. Sudah cukupkah amal dan bekal kita untuk dibawa ke sana bagi menghadapi sebuah kehidupan yang sangat panjang(alam kubur).Jika jawapannya belum sedia habis tu bilakah lagi kita akan bersedia adakah apabila kita sudah mahu bergerak adakah mahu tunggu jika penglihatan sudah mula kabur,telinga sudah kurang pendengaran baru mahu ingat tuhan,baru mahu kenal pahal dosan,mahu kenal halal haram,sunat wajib dan sebagainya.

       Mengapakah tidak di usia mudamu.Sedangkan ketika  di usia itu semuanya kamu mampu mamou melakukannya.Sewaktu itu,semuanya masih sihat dan kuat mengapa apabila tiba usia tuamu datang baru mahu ingat pada tuhan. 

       Kita sering lihat di dada akhbar.media massa dan sebagainya mengenai kematian.Ada yang mati akibat kamalangan,sambar petir,lamas dan sebagainya.Tetapi persoalannya sekarang ini,adakah kita tahu bagaimana pengahkiran kita di dunia.Adakah sama macam mereka sudah tentu sesekali tidak kerana itu adalah rahsia Dia  hanya Dia iaitu allah s.w.t sahaja yang mengetahui pengakhiran bagaimana dan di mana??

       Seandainya,kita tahu bilakah saat tibanya mati pasti kita akan bersedia mencari segala apa untuk dijadikan bekal untuk di bawa ke sana sepertimana seorang banduan yang akan dihukum gantung di mana mereka akan berusaha mengumpul sebanyak mungkin pahala untuk di buat bekal tetapi disebabkan kita tidak tahulah menyebabkan kita sering lalai dan alpa sehingga lupa tanggung jawab kita sebagai hamba.


Allah berfirman yang mafhumnya:

          "tidak aku ciptakan manusia dan jin melainkan untk beribadat".

                                                                     (surah az-zariyyah:56)

       Persoalannya mengapakah ada segelintir dari masyarakat kita khususnya golongan muda yang menganggap kematian adalah benda yang enteng dan boleh di buat main.Tetapi ada juga yang boleh memberi jaminan yang nyawa masih panjang dan lama lagi nak matinak pergi masjid bagai.Masjid itu untuk orang tua-tua je yang bila-bila masa nyawa boleh diragut keluar dari jasad.Maaf bahasa yang agak kasar namun itulah realitinya dunia zaman sekarang.Kita juga dapat lihat bahawa apabila kita ke masjid kita akan lihat satu fenomena yang ramai di masjid adalah golongan tua.Habistu ke manakah perginya warga muda mudi.

       Apabila semua makhluk telah dibangkitkan dan dikumpulkan di suatu tempat yang bernama mahsyar.Tibalah ketika itu tidak akan terlepas seorang pun dari kalangan kamu untuk menjawab segala pertanyaan dari tuhan kamu iaitu Allah s.w.t antaranya soalan yang akan ditanya ialah dimana kah usia mudamu di habiskan.Apakah akan terjawab soalan itu.Jika tidak bagaimana.Nauzubillahi minzalik...

       Harus diingatkan bahawa kematian itu tidak mengira usia ada yang mati sewaktu masih lagi di dalam kandungan di mana ketika itu tidk sempat melihat dunia hatta untuk melihat wajah suci ayah dan ibu yang mengandungkannya namun apabila sudah tiba masanya tiada sesiapa boleh menghalangnya.

       Rasulullah pernah memberitahu pada sahabat bahawa umur umatku di akhir zaman tidak panjang seperti umat nabi terdahulu.Mudah-mudahan kita dimatikan dengan cara baik(khusnul khatimah)dan dijauhkan dari dimatikan dengan cara yang buruk(su'ul khatimah)..Nauzubillahi minzalik..